Terdapat banyak unsur yang membentuk
senyawa dengan hidrogen – ditunjuk sebagai “hidrida”. Jika kamu mem-plot-kan
titik didih hidrida unsur golongan 4, kamu akan menemukan bahwa titik didih
tersebut naik seiring dengan menurunnya letak unsur pada golongan.
Kenaikan
titik didih terjadi karena molekul memperoleh lebih banyak elektron, dan karena
itu kekuatan dispersi van der Walls menjadi lebih besar.
Jika kamu mengulangi hal yang sama untuk
hidrida golongan 5, 6, 7 sesuatu yang aneh terjadi.
Meskipun secara umum
kecenderungannya sama persis dengan yang terjadi pada golongan 4 (dengan alasan
yang sama), titik didih hidrida unsur pertama pada tiap golongan melonjak
tinggi secara tidak normal.
Pada kasus NH3, H2O
dan HF seharusnya terjadi penambahan gaya dayatarik antarmolekul, yang secara
signifikan memerlukan energi kalor untuk memutuskannya. Gaya antarmolekul yang
relatif kuat ini digambarkan dengan ikatan hidrogen.
Asal mula
ikatan hidrogen
Molekul-molekul yang memiliki
kelebihan ikatan adalah:
Catatan: Garis yang tebal
menunjukkan ikatan berada pada bidang atau pada kertas. Ikatan putus-putus
mengarah ke belakang bidang atau kertas berarti menjauh dari kamu, dan bentuk
baji (wedge-shaped) mengarah ke arah kamu.
Harus diperhatikan bahwa tiap
molekul tersebut:
- Hidrogen tertarik secara
langsung pada salah satu yang unsur yang paling elektronegatif,
menyababkan hidrogen memperoleh jumlah muatan positif yang signifikan
- Tiap-tiap unsur yang mana
hidrogen tertarik padanya tidak hanya negatif secara signifikan, tetapi juga memiliki satu-satunya
pasangan bebas yang aktif.
Pasangan
mandiri pada tingkat-2 memiliki elektron yang dikandungnya pada volume ruang
yang relatif kecil yang mana memiliki densitas yang tinggi muatan negatif.
Pasangan mandiri pada tingkat yang lebih tinggi lebih tersebar dan tidak
terlalu atraktif pada sesuatu yang positif.
Mempertimbangkan dua molekul air
yang datang bersamaan.
Hidrogen +
tertarik dengan kuat pada pasangan elektron
bebas yang mana hampir sama jika kamu
memulai untuk membentuk ikatan koordinasi (kovalen dativ). Hal ini tidak
terjadi sejauh itu, tetapi dayatarik lebih kuat dibandingkan dayatarik
dipol-dipol yang biasa.
Ikatan hidrogen memiliki kekuatan
sepersepuluh rata-rata ikatan kovalen, dan secara konstan diputushubungkan pada
molekul air. Jika kamu mengibaratkan ikatan kovalen antara oksigen dan hidrogen
sebagai hubungan pernikahan yang stabil, ikatan hidrogen hanya berstatus teman
yang baik. Pada skala yang sama, dayatarik van
der Waals hanya menunjukkan perkenalan belaka!
Air
sebagai contoh “sempurna” ikatan hidrogen
Harus diperhatikan bahwa tiap
molekul air dapat berpotensi membentuk empat ikatan hidrogen dengan molekul air
disekelilingnya. Terdapat jumlah hidrogen +
yang pasti dan pasangan mandiri karena itu tiap masing-masing molekul air dapat
terlibat dalam ikatan hidrogen.
Hal inilah yang menjadi sebab kenapa
titik didih air lebih tinggi dibandingkan amonia atau hidrogen fluorida. Pada
kasus amonia, jumlah ikatan hidrogen dibatasi oleh fakta bahwa tiap atom
nitrogen hanya mempunyai satu pasang elektron mandiri. Pada golongan molekul
amonia, tidak terdapat cukup pasangan mandiri untuk mengelilinginya untuk
memuaskan semua hidrogen.
Pada hidrogen fluorida, masalah yang
muncul adalah kekurangan hidrogen. Pada molekul air, hal itu terpenuhi dengan
baik. Air dapat digambarkan sebagai sistem ikatan hidrogen yang “sempurna”.
Contoh
yang lebih kompleks dari ikatan hidrogen
Hidrasi
ion negatif
Ketika sebuah substansi ionik
dialrutkan dalam air, molekul air berkelompok disekeliling ion yang terpisah.
Proses ini disebut hidrasi.
Air seringkali terikat pada ion
positif melalui ikatan koordinasi (kovalen dativ). Air berikatan dengan ion
negatif menggunakan ikatan hidrogen
Diagram menunjukkan potensi
terbentuknya ikatan hidrogen pada ion klorida, Cl-. Meskipun
pasangan mandiri pada ion klor terletak pada tingkat-3 dan secara normal tidak
akan cukup aktif utnuk membentuk ikatan hidrogen, pada kasus ini mereka
terbentuk lebih atraktif melalui muatan negatif penuh pada klor.
Meskipun ion negatif rumit, hal itu
akan selalu menjadi pasangan mandiri yang mana atom hidrogen dari molekul air
dapat membentuk ikatan hidrogen juga.
Ikatan
hidrogen pada alkohol
Alkohol adalah molekul organik yang
mengandung gugus -O-H.
Setiap molekul yang memiliki atom
hidrogen tertarik secara langsung ke oksigen atau nitrogen adalah ikatan
hidrogen yang cakap. Seperti molekul yang akan selalu memiliki titik didih yang
tinggi dibandingkan molekul yang berukuran hampir sama yang mengandung gugus
-O-H atau -N-H. Ikatan hidrogen membuat molekul lebih melekat (stickier), dan
memerlukan lebih banyak energi kalor untuk memisahkannya.
Etanol, CH3CH2-O-H,
dan metoksimetana, CH3-O-CH3, keduanya memiliki rumus
molekul yang sama, C2H6O.
Keduanya memiliki jumlah elektron
yang sama, dan panjang molekul yang sama. Dayatarik van der Waals (baik antara
gaya dispersi dan dayatarik dipol-dipol) pada keduanya akan sama.
Bagaimanapun, etanol memiliki atom
hirogen yang tertarik secara langsung pada oksigen – dan oksigen tersebut masih
memiliki dua pasangan mandiri seperti pada molekul air. Ikatan hidrigen dapat
terjadi antara molekul etanol, meskipun tidak seefektif pada air. Ikatan
hidrogen terbatas oleh fakta bahwa hanya ada satu atom hidrogen pada tiap
molekul etanol dengan cukup muatan +.
Pada metoksimetana, pasangan mandiri
pada oksigen masih terdapat disana, tetapi hidrogen tidak cukup +
untuk pembentukan ikatan hidrogen. Kecuali pada beberapa kasus yang tidak
biasa, atom hidrogen tertarik secara langsung pada atom yang sangat
elektronegatif untuk menjadikan ikatan hidrogen.
Titik didih etanol dan metoksimetana
menunjukkan pengaruh yang dramatis bahwa ikatan hidrogen lebih melekat pada
molekul etanol:
etanol (dengan ikatan hidrogen)
|
78.5°C
|
|
metiksimetana (tanpa ikatan
hidrogen)
|
-24.8°C
|
Ikatan hidrogen pada etanol
menghasilkan titik didih sekitar 100°C.
Sangat penting untuk merealisasikan
bahwa ikatan hidrogen eksis pada penambahan (in addition) dayatarik van
der Waals. Sebagai contoh, semua molekul berikut ini mengandung jumlah elektron
yang sama, dan dua yang pertama memiliki panjang yang sama. Titik didih yang
paling tinggi butan-1-ol berdasarkan pada penambahan ikatan hidrogen.
Dengan membandingkan dua alkohol
(yang mengandung gugus -O-H), kedua titik didih adalah tinggi karena penambahan
ikatan hidrogen berdasarkan pada tertariknya hidrogen secara langsung pada
oksigen ? tetapi sebenarnya tidak sama.
Titik didih 2-metilproan-1-ol tidak
cukup tinggi seperti butan-1-ol karena percabangan pada molekul menjadikan
dayatarik van der Waals kurang efektif dibandingkan pada butan-1-ol yang lebih
panjang.
Ikatan
hidrogen pada molekul organik yang mengandung nitrogen
Ikatan hidrogen juga terjadi pada
molekul organik yang mengandung gugus N-H – pendeknya terjadi juga ada amonia.
Contohnya adalah molekul sederhana seperti CH3NH2
(metilamin) sampai molekul yang panjang seperti protein dan DNA.
Dua untai double helix yang
terkenal pada DNA berikatan satu sama lain melalui ikatan hidrogen antara atom
hidrogen yang tertarik oleh nitrogen pada salah satu untai, dan pasangan
mandiri pada nitrogen atau oksigen yang lain yang terletai pada untai yang lain
No comments:
Post a Comment